Minggu, 30 November 2014

Cegah Anarkis, Mahasiswa UIM Training ESQ



Cegah Anarkis, Mahasiswa UIM Training ESQ
 Oleh Jurlan Em Saho'as



Mahasiswa UIM tengah mengikuti training ESQ, 29 Nopember s.d 2 Desember 2014, di Gedung SMK Darussalam.



Wakil Rektor II Ir. Saripuddin Muddin, M. Si., dan Wakil Rektor III Dr. H. Abd Rahim Sanjata, M.Ag. dan Wakil Rektor IV Dr. M. Nur Taufiq Sanusi, M.Ag, tengah memberi pencerahan kecerdasan spiritual di hadapan peserta Pesantren Mahasiswa dan Training ESQ, Minggu (30/11) kemarin, di Gedung SMK Darusalam.


Universitas Islam Makassar (UIM) memiliki kiat tersendiri dalam menangkal anarkis sekaligus membentuk karakter mahasiswa. Mulai tahun ajaran 2014/2015 ini semua mahasiswa baru diwajibkan mengikuti training ESQ dan pesantren mahasiswa. Mereka yang dinyatakan lulus dalam pelatihan itu diberi sertifikat yang akan dilampirkan sebagai pensyaratan ujian skripsi kelak. Kedua kegiatan wajib itu sudah dilangsungkan dalam tiga gelombang. Gelombang III yang diikuti 523 peserta dilangsung Sabtu (29/11) lalu dan akan berakhir Selasa (2/12) besok, di Aula SMK Darussalam Jalan Perintis Kemerdekaan Km 20.
Wakil Rektor III Dr. H.  Abd Rahim Sanjata, M.Ag. mewakili Rektor UIM didampingi Wakil Rektor I Dr. Ir. Hj. Hj. Musdalifah Mahmud, M.Si. Wakil Rektor II  PR II Ir. Saripuddin Muddin, M. Si., dan Wakil Rektor IV Dr. M. Nur Taufiq Sanusi, M.Ag, dalam sambutannya  mengatakan, UIM sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab moral untuk melahirkan intelektual yang berakhlakul karimah. Melalui pesantren mahasiswa dan training ESQ ini, mahasiswa akan diberikan materi penyadaran spiritual.
“Dalam beberapa hari terakhir sudah banyak masyarakat  yang antipati terhadap gerakan mahasiswa dalam menyampaikan aspirasinya yang terkadang anarkis. Sebagai perguruan tinggi Islam yang memiliki visi misi mencetak intelektual, tentunya melalui training ESQ dan Pesantren ini, mahasiswa akan digembleng untuk mendapatkan materi spiritual dengan mengisi hatinya untuk mengenal dirinya dan kemana tujuan akhir dari kehidupan yang dijalani di muka bumi. Sementara lewat  pesantren, mahasiswa akan mendapatkan ilmu praktek cara beribadah sesuai dengan kultur NU,” tandasnya.
Selama dalam pelatihan, mahasiswa  dilatih trainer dari tim ESQ Ary Ginajar wilayah Indonesia Timur yang berpengalaman dan diberi pencerahan qalbu yang  dibimbing langsung sejumlah ulama kharismatik Nahdlatul Ulama, diantaranya Dr. KH. Sanusi Baco (Rais Syuriyah NU Sulsel yang juga pimpinan Ponpes Nahdlatul Ulum Soreang Maros), KH Zain Irwanto (Wakil Rais NU Sulsel dan pimpinan Pesantren Mahasiswa UMI Padanglampe Pangkep) dan Dr. K.H. Arfah Shiddiq (Wakil Ketua NU Sulsel).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar